Tuesday, November 8, 2011

Rosulullah Muhammad SAW

Rosulullah Muhammad lahir pada tahun 570 M, di kota Mekkah, di bagian agak selatan Jazirah Arabia, suatu tempat yang waktu itu merupakan daerah yang paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni maupun ilmu pengetahuan. Menjadi yatim-piatu di umur enam tahun, dibesarkan dalam situasi sekitar yang sederhana dan rendah hati. 

Sumber-sumber Islam menyebutkan bahwa Rosulullah Muhamnmad SAW seorang buta huruf. Keadaan ekonominya baru mulai membaik di umur dua puluh lima tahun tatkala dia kawin dengan seorang janda berada bernama Siti Khadijah. Umumnya, bangsa Arab saat itu tak memeluk agama tertentu kecuali penyembah berhala Di kota Mekkah ada sejumlah kecil pemeluk-pemeluk Agama Yahudi dan Nasrani dan dari merekalah Rosulullah Muhammad SAW untuk pertama kali mendengar perihal adanya satu Tuhan Yang Mahakuasa,yang mengatur seantero alam.

Bagaimanapun, sampai mendekati umur empat puluh tahun nyaris tak tampak petunjuk keluarbiasaannya sebagai manusia. Barulah tatkala Beliau berusia empatpuluh tahun, Rosulullah Muhammad yakin bahwa Tuhan Yang Maha Esa ini menyampaikan sesuatu kepadanya dan memilihnya untuk jadi penyebar kepercayaan yang benar.

Selama tiga tahun Rosulullah Muhammad SAW hanya menyebar agama terbatas pada kawan-kawan dekat dan kerabatnya. Baru tatkala memasuki tahun 613 dia mulai tampil di depan publik. Begitu dia sedikit demi sedikit punya pengikut, penguasa Mekkah memandangnya sebagai orang berbahaya, dan pembikin onar. Di tahun 622, cemas terhadap keselamatannya, Muhammad hijrah ke Madinah, kota di utara Mekkah berjarak 200 mil.

Peristiwa hijrah ini merupakan titik balik penting bagi kehidupan Rosulullah Muhammad SAW setelah sebelumnya Di Mekkah dia susah memperoleh pengikut, sedangkan di Medinah pengikutnya makin bertambah sehingga dalam tempo cepat dia dapat memperoleh pengaruh yang menjadikannya seorang pemegang kekuasaan yang sesungguhnya. Pada tahun-tahun berikutnya sementara pengikut Rosulullah Muhammad SAW bertumbuhan bagai jamur, serentetan pertempuran pecah antara Mektah dan Madinah. Peperangan ini berakhir tahun 630 dengan kemenangan pada pihak Rosulullah Muhammad SAW. dan kemudian dalam waktu yang singkat Islam mengalami kemajuan luar-biasa dalam hal cepatnya suku-suku Arab memeluk Agama Islam.






Suku Badwi punya tradisi turun-temurun sebagai prajurit-prajurit yang tangguh dan berani. Tapi, jumlah mereka tidaklah banyak dan senantiasa tergoda perpecahan dan saling melabrak satu sama lain. Itu sebabnya mereka tidak bisa mengungguli tentara dari kerajaan-kerajaan yang mapan di daerah pertanian di belahan utara. Rosulullah adalah orang pertama dalam sejarah yang sanggup menaklukkan negara - negara yang berbuat sewenang-wenang, selain karena dorongan kuat dan kepercayaan umat islam pada masa itu, Rosulullah memang mendapatkan pertolongan yang dijanjikan Oleh Allah Subhanahu Wata'ala, pasukan Arab yang kecil itu sanggup melakukan serentetan penaklukan yang mencengangkan dalam sejarah manusia. Di sebelah timur laut Arab berdiri Kekaisaran Persia Baru Sassanids yang luas. Di barat laut Arabia berdiri Byzantine atau Kekaisaran Romawi Timur dengan Konstantinopel sebagai pusatnya.

Ditilik dari sudut jumlah dan ukuran, jelas Arab tidak bakal mampu menghadapinya. Namun, di medan pertempuran, pasukan Arab yang membara semangatnya dengan sapuan kilat dapat menaklukkan Mesopotamia, Siria, dan Palestina. Pada tahun 642 Mesir direbut dari genggaman Kekaisaran Byzantine, dan sementara itu balatentara Persia dihajar dalam pertempuran yang amat menentukan di Qadisiya tahun 637 dan di Nehavend tahun 642. 

Peperangan demi peperangan pada dasarnya bukanlah dimaksudkan untuk memperoleh kekuasaan dan atau kekayaan, karena selain Rosulullah mempertahankan diri dari ancaman penyerangan dan perebutan kekuasaan dari negara lain. sebaliknya Rosulullah Muhammad SAW ingin membebaskan seluruh manusia dari perbudakan dan bukan hanya itu akan tetapi juga bertanggung jawab terhadap teologi Islam sekaligus juga terhadap pokok-pokok etika dan moralnya.

Kitab Suci Al-Quran, kumpulan wahyu kepada Rosulullah Muhammad berasal langsung dari Allah. Sebagian terbesar dari wahyu ini disalin dengan penuh kesungguhan selama Rosulullah Muhammad SAW masih hidup dan kemudian dihimpun dalam bentuk yang tak tergoyangkan tak lama sesudah dia wafat. dengan demikian berkaitan erat dengan pandangan-pandangan Rosulullah Muhammad SAW serta ajaran-ajarannya karena dia bersandar pada wahyu langsung dari Allah Subhanahu Wata'ala
Wallahu A'lam

0 comments:

Post a Comment